Mantap! Kejaksaan Agung Jadi Lembaga Hukum Paling Dipercaya Rakyat, Di Atas KPK dan Polri

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

JAKARTA – Kejaksaan Agung menjadi lembaga hukum paling dipercaya rakyat Indonesia. Demikian hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.

Dalam rilisnya, lembaga survei independen tersebut mencatat, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung sebesar 63,4 persen. Survei dilakukan pada 11-17 Agustus 2022.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa Kejaksaan Agung menempati urutan pertama sebagai lembaga hukum paling dipercaya publik. Di bawahnya, ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.

Menurut Burhan, ini merupakan suatu lompatan. Karena lembaga yang dipimpin ST Burhanuddin itu, sebelumnya sempat menempati posisi paling bawah.

“Kejaksaan Agung sekarang menempati peringkat paling tinggi. Ada 63,4 persen warga yang mengatakan, Kejaksaan Agung sangat dipercaya atau cukup dipercaya oleh warga,” kata Burhanuddin melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Kamis, 25 Agustus 2022.

Pada posisi kedua, ditempati KPK. Lembaga anti rusuwah itu memiliki tingkat kepercayaan publik sebesar 58,8 persen. Menyusul di posisi ketiga adalah Polri dengan tingkat kepercayaan 54,2 persen.

Burhanuddin mengatakan, kepercayaan publik sangat dinamis dan tidak statis. Pengaruhnya dari persepsi atas kinerja dan isu yang terkait dengan masing-masing lembaga. “Opini publik, trust publik seperti iman, kadang bertambah, kadang berkurang. Tergantung oleh bagaimana kinerja lembaga,” ujarnya.

Dia mengatakan, Kejaksaan Agung sedang mengalami tren kenaikan. Padahal, gebrakan Kejagung dalam penanganan kasus besar, belum tersampaikan secara luas ke publik.

“Ketika langkah itu dilakukan, tertimpa isu Sambo. Masyarakat lebih senang dengan mengikuti drama telenovela Sambo, ketimbang isu-isu lain,” tutu

Dalam surveinya, Indikator Politik Indonesia menggunakan metode random digit dialing (RDD), yang mana memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses tersebut dan divalidasi serta dipindai sasarannya.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Wawancara responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Target populasi survei adalah Warga Negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Kemudian, mereka yang terpilih adalah yang memiliki telepon. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *